Tatacara Panduan Sholat Sunnah Safar sebelum Berangkat Haji dan Umroh |
Jamaah haji maupun umroh disarankan untuk melakukan sholat sunnah dua rokaat perjalanan sebelum keluar dari rumah untuk kemudian menuju tanah suci. Jamaah haji dapat melakukan sholat sunnah dua rokaat ringan dengan surat bacaan yang telah ditentukan.
Sholat sunnah dua rokaat ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Idhah fi Manasikil Hajj. Sholat sunnah berikut bacaan surat dan doa setelahnya disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya yang membahas khusus tata cara ibadah haji dan umroh.
يستحب إذا أراد الخروج من منزله أن يصلي ركعتين يقرأ في الأولى بعد الفاتحة (قل يا أيها الكافرون) وفي الثانية (قل هو الله أحد) ففي الحديث عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما خلف عبد أهله أفضل من ركعتين يركعهما عندهم حين يريد السفر
“Jamaah haji dianjurkan melakukan sholat dua roka’at sebelum keluar rumah. Pada rokaat pertama, ia dianjurkan untuk membaca surat Al-Kafirun dan membaca surat Al-Ikhlas untuk rokaat kedua. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW mengatakan, ‘Tidak ada amalan yang lebih utama ketika keluar rumah kecuali sholat dua roka’at,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 23).
Berikut ini adalah rangkaian amalan sebelum jamaah haji keluar rumah menuju tanah suci:
Niat dan Tatacara Sholat Sunnah Safar
Berikut ini bacaan Niat Sholat Sunnah Safar
Bacaan Surat dalam sholat sunnah safar :
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (pada rokaat pertama).
- Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (pada rokaat kedua).
Bacaan Setelah Salam
Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqoroh ayat 255) setelah salam.
اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا، وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ
“Alloh, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha agung.”
Membaca Surat Al-Quroisy
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ ٬إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ ٬ فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ٬ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
“Karena kebiasaan orang-orang Quroisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah), Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Doa Memohon Penguatan Perjalanan
اللهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ٫ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ٫ اللهُمَّ اكْفِنِي مَا أَهَمَّنِي وَمَا لَمْ أَهْتَمَّ بِهِ. اللهُمَّ زَوِّدْنِي التَّقْوَى وَاغْفِرْ لي ذَنْبِي
Allohumma ilayka tawajjahtu, wa bika‘tashamtu. Allohummakfini ma ahammani wa ma lam ahtamma bihi. Allohumma zawwidnit taqwa, waghfir li dzanbi.
“Ya Alloh, hanya kepada-Mu aku menghadap. Hanya dengan-Mu aku berpegang. Ya Alloh, cukupilah aku akan apa yang membimbangkanku dan apa yang tidak membimbangkanku. Ya Alloh, berilah aku ketakwaan sebagai bekal. Ampunilah dosaku,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 23).
Doa Mohon Kemudahan dan Penitipan Segala yang Ditinggalkan
اللهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ٬ اللهُمَّ ذَلُّلْ لِيْ صُعُوبَةَ أَمْرِيْ٬ وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ٬ وَارْزُقْنِي مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ٬ وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ٬ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيْ وَنَوِّرْ قَلْبِيْ وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيْ. اللهُمَّ إِنِّي أَسْتَحْفِظُكَ وَأَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَدِيْنِي وَأَهْلِي وَأَقَارِبِي وَكُلَّ مَا أَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ مِنْ آخِرَةٍ وَدُنْيَا فَاحْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا كَرِيْمُ
Allohumma bika astanginu, wa ngalayka atawakkalu. Allohumma dzallil li shungubata amri, wa sahhil ngalayya masyaqqota safari, warzuqni minal khoyri aktsara min ma athlubu, washrif 'anni kulla syarr. robbisyroh li shodri, wa nawwir qolbi, wa yassir li amri. Allohumma inni astahfizhuka wa astawdinguka nafsi wa dini wa ahli wa aqoribi wa kulla ma anngamta bihi ngalayya wa ngalayhim min akhirotin wa duniya, fahfazhna ajmangina min kulli su-in ya karim.
“Ya Alloh, hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan dan hanya kepada-Mu aku pasrah. Ya Alloh, turunkanlah kesulitan urusanku. Mudahkanlah beban kesulitan perjalananku. Karuniakanlah aku sebagian dari kebaikan lebih banyak dari yang kuminta. Palingkanlah segala keburukan daripadaku. Tuhanku, lapangkanlah dadaku. Terangilah hatiku. Mudahkanlah urusanku. Ya Alloh, aku meminta penjagaan dan menitipkan diriku, agamaku, keluarga, kerabatku, dan semua yang Kauanugerahkan kepadaku dan kepada mereka baik dunia maupun akhirat. Pelihaalah kami semua dari segala kejahatan wahai Tuhan yang pemurah,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 23).
Semua rangkaian amalan ini disarikan dari Al-Idhoh karya Imam An-Nawawi. Amalan ringkas sebelum memulai perjalanan ini dapat dilakukan oleh jamaah haji menuju tanah suci dan musafir lain secara umum.
Wallahu a’lam.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Sholat Sunnah Safar Sebelum Berangkat Haji dan Umroh Lengkap Arab dan Artinya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Posting Komentar