Hal yang terpenting di saat membacakan sebuah lafadz atau ayat suci Al Qur’an adalah dengan mengetahui perihal dari pada arti dan makna dari tujuan lafadz tersebut, termasuk dari keunggulan rahasia dari bacaan Yasin Fadhilah yang biasa di perlengkapi dengan bacaan-bacaan Tahlil, dimana secara keseluruhan itu merupakan rangkuman dan kumpulan ayat-ayat suci Al Qur’an yang di satukan menjadi sebuah lafadz dan bacaan.
Banyak hal yang bisa menjadi catatan amal kebaikan bagi seorang muslim, salah satunya dengan sering membacakan ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung berkah ataupun membacakan kumpulan kalimah yang di dalamnya berisikan kalimah-kalimah yang diambil dalam Al Qur’an seperti bacaan Tahlil misalnya. Dimana dari keberkahannya tersebut senantiasa menjadi sebuah catatan amalan sholih yang bermnafaat bagi orang yang membacakannya maupun secara khusus bagi orang yang di kirimi keberkahan dari bacaan tersebut.
Dan makna inilah yang sesungguhnya masih perlu dicermati dan diperhatikan secara seksama, karena meskipun dalam hal ini masih menuai perbedaan dan perdebatan, namun menurutkan qaul ashoh itu sah-sah saja. Semua bentuk amalan yang di nyatakan lewat bacaan Surat Yasin itu sangat berdampak baik sekali. Apalagi kedua-duanya berisikan tentang bacaan doa yang bersumber pada Alquran.
Jadi masalah ini sebenarnya tidak perlu diperdebatkan apalagi menjadi biang daripada akar permusuhan antar umat islam yang sejatinya adalah bersaudara. Selama amalan tersebut tidak keluar daripada koridor hukum islam, maka itu hukumnya sah-sah saja, Selain itu kita pun meyakini dan mengakui begitu kotor dan banyaknya dosa dan perbuatan maksiat yang sering dilakukan, untuk itu sebagai washilah ataupun perantaranya adalah dengan keberkahan doa maupun orang-orang yang mempunyai nilai istimewa di hadapan Alloh S.W.T.
Yang memang identiknya kedua amalan bacaan tersebut yaitu bacaan yasin dan tahli biasa dilakukan pada orang yang sudah meninggal. Dalam ranah ini perlu diketahui secara seksama hukum dan keterangan yang menjelaskan apakah boleh dan pahalanya itu sampai kepada orang yang dimaksud, baik yang masih hidup maupun untuk orang yang sudah mati, Nah berikut keterangan yang di maksud berikut redaksinya.
وَيُؤْخَذُ مِنَ الْعِلَّةِ أَنَّهُمْ لَوْ لَمْ يَشْتَغِلُوْا بِتَجْهِيْزِهِ كَأَنْ كَانَ الْوَقْتُ لَيْلًا سُنَّتْ الْقِرَاءَةُ عَلَيْهِ ا هـ . ع ش وَقَرَّرَهُ شَيْخُنَا ح ف . شرح م ر وَلَكَ أَنْ تَقُوْلَ لَا مَانِعَ مِنْ إعْمَالِ اللَّفْظِ فِيْ حَقِيْقَتِهِ وَمَجَازِهِ فَحَيْثُ قِيْلَ بِطَلَبِ الْقِرَاءَةِ عَلَى الْمَيِّتِ كَانَتْ يس أَفْضَلَ مِنْ غَيْرِهَا أَخْذًا بِظَاهِرِ هَذَا الْخَبَرِ وَكَانَ مَعْنَى لَا يُقْرَأُ عَلَى الْمَيِّتِ أَيْ قَبْلَ دَفْنِهِ إذِ الْمَطْلُوْبُ الْآنَ الِاشْتِغَالُ بِتَجْهِيْزِهِ.
Dengan alasan tersebut para ulama’ berpendapat bahwa jika keluarga mayit tidak disibukkan dengan merawat mayit seperti mayit meninggal pada waktu malam hari maka disunnahkan membacakan Qur’an pada mayit, dari hal ini maka membaca Surat Yasin itu sangat dianjurkan dibandingkan dengan Surat yang lain karena mengambil dari hadits tersebut dan yang dikehendaki dengan ketidak bolehan membaca Qur’an pada mayit adalah sebelum mayit dikuburkan, karena pada waktu itu yang di pentingkan adalah merawat mayit.
Dalil lainnya yang memperbolehkan membacakan tahlilan dan surat yasin seperti firman Alloh S.W.T dalam Q QS. Al-Hasyr 10
وَالَّذِيْنَ جَاؤُا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإحْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًا لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبنَا إِنَّكَ رَؤوْفٌ رَحِيْمٌ (الحسر:۱۰)
“Dan orang-orang yang beriman, serta anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya”.
Dan masih banyak keterangan lain yang menjelaskan dengan detail hukum dari tahlilan dan membacakan surat yasin yang terlebih khusus ketika sedang mendoakan orang yang sudah meninggal. Yang tentunya di kai dari pendapat-pendapat ualam mujtahid yang empat yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali. Adapun untuk susunan lengkap bacaan tahlil itu di ambil dari snitus nu resmi dengan bacaaannya sebagai berikut:
Bacaan Surat Yasin Fadilah
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Aku berlindung Allah dari godaan setan yang tekutuk.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
يٰسٓ ۚ ﴿١﴾( ٧×)
Yaa siin (Hanya Allah yang mengetahui Maknanya).
وَالْقُرْآنِ الْحَكِيْمِ ۙ ﴿٢﴾
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ۙ ﴿٣﴾
sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
عَلىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ۗ﴿٤﴾
(yang berada) di atas jalan yang lurus,
تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ ۙ﴿٥﴾
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,
لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اَبَآؤُ هُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ ﴿٦﴾
agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰى اَكْثَرِ هِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴿٧﴾
Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
اِنَّا جَعَلْنَا فِيٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلَلاً فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُوْنَ ﴿٨﴾
Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
وَجَعَلْنَا مِنْ ۢبَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ ﴿٩﴾
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
اَللّٰهُمَّ يٰامَنْ نُوْرُهٗ فِيْ سِرِّهٖ وَسِرُّهٗ فِيْ خَلْقِهٖ اِحْفَظْنِىْ عَنْ اَعْيُنِ النَّاظِرِيْنَ وَقُلُوْبِ الْحَاسِدِيْنَ وَالْبَاغِيْنَ كَمَا حَفَظْتَ الرُّوْحَ فِى الْجَسَدِ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (٣×)Ya Allah, wahai Dzat yang cahaya-nya berada dalam kerahasiaan–Nya, sembunyikanlah kami dari pandangan orang-orang jahat, orang-orang yang melampui batas, dan dari kalbu orang-orang dengki dan orang-orang zalim, sebagai mana engkau senyumbuyikan roh didalam tubuh. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu.
وَسَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَايُؤْمِنُوْنَ ﴿١٠﴾
Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِ ۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ ﴿١١﴾
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ٔ﴿١٢﴾
Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِ ۘ اِذْجَآءَهَا الْمُرْسَلُوْنَ ۚ﴿١٣﴾
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْآ اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُرْسَلُوْنَ ﴿١٤﴾
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”
قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشََرٌ مِثْلُنَا ۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحَمٰنُ مِنْ شَيْءٍ ۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ ﴿١٥﴾
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”
قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ ﴿١٦﴾
Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنَ ﴿١٧﴾
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”
قَالُوْآ اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۚ لَئِنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ ﴿١٨﴾
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
قَالُوْا طَآئِرُكُمْ مَّعَكُمْ ۗ اَئِنْ ذُكِّرْتُمْْ ۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ ﴿١٩﴾
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
وَجَآءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يَاقَوْمِ اتَّبِعُوْا الْمُرْسَلِيْنَ ۙ﴿٢٠﴾
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
اِتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْئَلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ﴿٢١﴾
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ﴿٢٢﴾
Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَّلَا يُنْقِذُوْنِ ۚ﴿٢٣﴾
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.
اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ﴿٢٤﴾
Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata.
اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِ ۗ﴿٢٥﴾
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”
قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةََ ۗ قَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَ ۙ﴿٢٦﴾
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
بِمَا غَفَرَلِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ ﴿٢٧﴾
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”
اَللّٰهُمَ اَكْرِمْنِىْ بِقَضَآءِ حَوَآئِجِ (١٤×) وَاَكْرِمْنِىْ بِطَاعَتِكَ يَا الله ....(sebutkan hajatnya)Ya Allah, muliakan aku dengan terpenuhinya setiap kebutuhanku (14x) dan muliakan aku dengan selalu taat kepada-Mu ya Allah ....
وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْ بَۢعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ ﴿٢٨﴾
Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَاهُمْ خَامِدُوْنَ ﴿٢٩﴾
Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ﴿٣٠﴾
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
اَلَمْ يَرَوْاكَمْ اَهْلكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اِنَّهُمُ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُنَ ﴿٣١﴾
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.
وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ٔ﴿٣٢﴾
Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami.
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ اْلاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖ اَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ ﴿٣٣﴾
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.
وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنَ ۙ﴿٣٤﴾
Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖ ۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ ﴿٣٥﴾
agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ اْلاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِۢتُ اْلاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ ﴿٣٦﴾
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَ ۙ﴿٣٧﴾
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,
وَالشَّمْسُ تَجْْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَالِيْمِ ۗ﴿٣٨﴾
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَالِيْمِ. (١٤×)Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.اَللّٰهُمَّ اِنِىْ اَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْوَاسِعِ النَّافِعِ اَنْ تُغْنِىْ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ (١٤×)Yaa Allah sesungguhnya hamba memohon kepada Engkau dari karunia-Mu yang merata, luas lagi berlimpah ruah guna mencukupi hamba agar tidak menjadi beban bagi semua makhluk-Mu.
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ ﴿٣٩﴾
Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
لاَالشَّمْسُ يَنْبَۢغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗ وَكُلٌّ فِيْ فُلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ ﴿٤٠﴾
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّ يَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِ ۙ﴿٤١﴾
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,
وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ ﴿٤٢﴾
dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.
وَاِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَ ۙ﴿٤٣﴾
Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,
اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ ﴿٤٤﴾
melainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu.
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَابَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَاخَلْفَكُمْ لَعَاَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ﴿٤٥﴾
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat.”
وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِنْ اٰيَةٍ مَّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ ﴿٤٦﴾
Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللهُ ۙ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْيَشَآءُ اللهُ اَطْعَمَهٗ ۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ﴿٤٧﴾
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ﴿٤٨﴾
Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?”
مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ ﴿٤٩﴾
Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيِةً وَّلَآ اِلَٰىٓ اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ ٔ﴿٥٠﴾
Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya.
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَاهُمْ مِّنَ اْلاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ ﴿٥١﴾
Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.
قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْ بَۢعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا هٰذَا مَاوَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ ﴿٥٢﴾
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ﴿٥٣﴾
Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).
فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَاكُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ﴿٥٤﴾
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.
اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ﴿٥٥﴾
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى اْلآَرَآئِكِ مُتَّكِئُوْنَ ۚ﴿٥٦﴾
Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.
لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَايَدَّعُوْنَ ۚ﴿٥٧﴾
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.
سَلٰمٌ ۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ ﴿٥٨﴾
(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
سَلَمٌ ۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبِّ رَّهِيْمٍ (١٩×)(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنَا مِنْ آفَاتِ الدُّنْيَا وَفِتْنَتِهَا (١٩×)Ya Allah, Selamatkanlah kami dari bencana dunia dan fitnah dunia.وَسَلِّمْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَDan selamatkanlah kami sehingga termasuk orang-orang yang mendapat kesalamatan.
وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ ﴿٥٩﴾
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!
اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَ ۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ﴿٦٠﴾
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,
وَاَنِ اعْبُدُوْا نِيْ ۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ ﴿٦١﴾
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.”
وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًا كَثِيْرًا ۗ اَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ ﴿٦٢﴾
Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?
هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ﴿٦٣﴾
Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.
اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ ﴿٦٤﴾
Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىاَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُاَرْجُلُهُمْ بِمَاكَانُوْاَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴿٦٥﴾
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ ﴿٦٦﴾
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ ﴿٦٧﴾
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali.
وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِ ۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ ﴿٦٨﴾
Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?
وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙ ﴿٦٩﴾
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,
لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ ﴿٧٠﴾
agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُوْنَ ﴿٧١﴾
Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?
وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ ﴿٧٢﴾
Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.
وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ ﴿٧٣﴾
Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗ ﴿٧٤﴾
Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ ﴿٧٥﴾
Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu.
فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ﴿٧٦﴾
Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ ﴿٧٧﴾
Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ ﴿٧٨﴾
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙ ﴿٧٩﴾
Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
ِۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ ﴿٨٠﴾
yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَوَتِ وَاْلاَ رْضِ بِقَدِرٍعَلَىاَنْ يَخْلُقَاَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى --بَلٰى وَاللهُ قَادِرٌ عَلٰىٓ اَنْ يَقْضِىَ لِىْ حَاجَتِىْ وَيَفْعَلْ لِىْ كَذَا.اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ لِىْ مِنْ اَمْرِىْ فَرَجًا وَمَحْرَجًا وَارْزُقْنِىْ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبْ وَارْزُقْنِىْ مِنْ اَمْرِىْ يُسْرًا (١٤×)
-- اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ﴾
Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ﴿٨٢﴾
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ﴿٨٣﴾
Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Do'a Surat Yasin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ وَظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
Bacaan Rukun Tahlilan
- Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :واعف عنا واغفر لنا وارحمنا
- Surat al-Hud ayat 73:ارحمنا ياأرحم الراحمين
- Shalawat Nabi
- Istighfar
- Kalimat Thayyibahلاإله إلاالله
- Tasbih
Fadhilah Surat Yasin
1. Untuk mati syahid
Sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa “Barang siapa yang membiasakan membaca yasin setiap malam maka tanpa terduga dia menemui ajalnya, maka matinya dalam keadaan syahid.” (HR.At- thobromi 7217 dari pernyataan Anas bin malik)”
2. Untuk ketenangan batin
Sesuai dengan Firman Allah ta’ala bahwa “Ketahuilah hanya dengahn berzikir dan membaca surah yasin semata mata karena Allah SWT, maka hati menjadi tenang.” (Ar-ra’ad :28)”
3. Agar apa yang kita capai berhasil
Sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa: “Barang siapa yang membaca surat yasin dari pagi hai, maka pekerjaan dihari itu dimudahkan dengan keberhasilan, dan jika membacanya diakhir suatu hari maka tugasnya hingga pagi hari berikutnya akan dimudahkan juga.” (Sunaan daarimi juz 2 halaman 549)”
4. Mempermudah keluarnya ruh pada orang yang akan wafat
Sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa “disunnahkan membaca surat yasin disamping seseorang yang sedang menghadapi .kematian.” (Al – Majmu’syaih Al muhadzdzab 5 /76 Dar’alim alkitab)” Sesuai juga dengahna hadits “Membaca surat yasin disisinya mayat akan menurunkan banyak rahmat dan berkah dan memudahkan keluarnya ruh .” (Tafsir alqur’an Al-azhim 6/562 daran nassyr wat tauzi )”
5. Agar terhindar dari siksa kubur
Sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa “Barang siap yang mengunjungi makam seseorang dan membacakan surat yasin maka pada hari itu allah SWT meringankan siksa kubur mereka dan diberikannya kebaikan bagi sejumlah penghuni kubur diperkuburan itu.” (Tafsir Nur ats-tsagalayn 4/373)”
6. Menyembuhkan penyakit hati
Sesuai dengan firman allah yang diperuntukan bagi orang orang yang ingin selalu berada pada jalan kebenaran “Apabila hamba hambaku bertanya tentang aku maka jawablah mereka dekat denganku. Aku mengabulkan permohonann apabila ia memohon kepadaku. maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintahku) dan hendaknya mereka beriman kepadaku agar mereka selalu hidup dalam jalan kebenaran.”( QS. Al- baqarah :186)”
7. Memudahkan hajat dipermudah jodoh
Sesuai dengan hadits :” Barang siapa yang membaca surat yasin sepenuhnya dan saat mencapai pada ayat 58 surat yasin tersebut diulang sebanyak 7 kali maka allah SWT akan mempermudah dan mengabulkan hajatnya.”
8. Melindungi dari kejahatan
Membaca surat yasin setiap hari dapat menolak kejahatan yang sedang akan terjadi misalnya akan terjadi perampokan, kemalingan, atau penipuan. Allah SWT aakn melindungi dari kejahatan tersebut dengan caranya yang tidak kita ketahui.
9. Agar diampuni segala dosa
Sesuai dengan hadits yang menyatakan: “Barang siapa yang membaca surat yakin setiap malam secar terus menerus maka dia akan diampuni.” (Al-baihagy dalam syi’rabil dengan kanzul- Umai Juz 1 sampai 2625)”
10. Menentramkan hati dari rasa cemas
Sesuai dengan Firman Allah SWT bahwa “Orang orang yang beriman hati mereka akan tenteram dengan mengingatb allah SWT . ingatlah hanya dengan mengingatnya maka hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-ra’du :28)”
11. Agar narapida cepat bebas
Sesuai dengan hadits yang menyatakan : “Barang siapa yang membaca surah yasin untuk memohon ridho Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (Al-baihagy dalam sy’abil iman serta mu’qil bin yasar rabersanma kanzul aumal Juz 112629)”
Bacaan surat yasin fadilah dan doa tahlil arab latin lengkap serta artinya ini merupakan sekumpulan bacaan yang mengandung dzikir didalamnya. jadi tidak ada salahnya jika kita mengamalkannya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Bacaan Surat Yasin Fadhilah Lengkap Arab dan Artinya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung House-Shines.com dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Posting Komentar