 |
| Tatacara serta Niat Sholat Dhuha Lengkap untuk Kelancaran Rezeki |
Dalam Fikih Manhaj Imam Syafi’i, disebutkan bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan Sholat Dhuha yang mustajab bisa melihat tanda-tanda alam yaitu pada saat padang pasir sudah terasa panas dan juga anak unta beranjak.
Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Sholat Dhuha yaitu jenis sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu pagi hari mulai dari setelah terbit matahari dan sampai sebelum masuk waktu istiwa’ (posisi matahari tepat diatas kepala).
Pada Nuzhatul Muttaqin Karya Syaikh Musthofa Al Bugho dan empat ulama lainnya menjelaskan Bahwa, “Waktu sholat dhuha dimulai sejak matahari beranjak tinggi sampai matahari mendekati posisi tengah. Tapi, Waktu Sholat Dhuha yang paling utama adalah Disaat matahari meninggi dan sudah terasa panas.”
Jumlah Rokaat Sholat Dhuha
Sholat Sunnah Dhuha dilaksanakan sedikitnya 2 rokaat dan paling banyak 12 rokaat, dengan 2 rokaat salam.
Niat Sholat Dhuha
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحٰى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii Sunnatadh Dhuhaa Rokngataini Lillaahi Tangaalaa.
Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Dhuha, dua roka’at semata-mata karena Alloh Ta’ala.
Bacaan Surat dalam Sholat Dhuha
Jenis surat al-Qur’an yang dibaca setelah Surat Al-Fatihah :
Rokaat Pertama membaca Surat as-Syams
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ﴿١﴾ وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ﴿٢﴾ وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ﴿٣﴾ وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ﴿٤﴾ وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ﴿٥﴾ وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ﴿٦﴾ وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ﴿٧﴾ فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ﴿٨﴾ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ﴿١٠﴾ كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ﴿١١﴾ اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ﴿١٢﴾ فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ﴿١٣﴾ فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ﴿١٤﴾ وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا﴿١٥﴾
Bismillahir Rohmaanir Rohiim.
(1) Wasy Syamsi Wa Dhukhaahaa. (2) Wal Qomari Idzaa Talaahaa. (3) Wan Nahaari Idzaa Jallaahaa. (4) Wal Laili Idzaa Yaghsyaahaa. (5) Was Samaa-i Wamaa Banaahaa. (6) Wal Ardhi Wamaa Thokhaahaa. (7) Wa Nafsiw Wamaa Sawwaahaa. (8) Fa-al Hamahaa Fujuuroha Wa Taqwaahaa. (9) Qad Aflakha Man Zakkaahaa. (10) Wa Qad Khooba Man Dassaahaa. (11) Kadz Dzabat Tsamuudu Bi Thoghwaahaa. (12) Idzim Bangatsa Asy-Qoohaa. (13) Fa Qoola Lahum Rosuululloohi Naaqotalloohi Wa Suqyaahaa. (14) Fakadz Dzabuuhuu Fangaqoruuhaa, Fadamdama Ngalaihim Robbuhum Bidzambihim Fasawwaahaa. (15) Wa Laa Yakhoofu Nguqbaahaa.
Dengan menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang
(1) Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, (2) demi bulan apabila mengiringinya, (3) demi siang apabila menampakkannya, (4) demi malam apabila menutupinya (gelap gulita), (5) demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan), (6) demi bumi serta penghamparannya, (7) demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, (8) maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, (9) sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), (10) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (11) (Kaum) tsamud telah mendustakan (rosulnya) karena mereka melampaui batas (dzolim), (12) ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, (13) lalu Rosul Alloh (Soleh) berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina dari Alloh ini dengan minumannya.” (14) Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah), (15) dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.
Rokaat Kedua membaca Surat ad-Dhuha
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالضُّحٰىۙ﴿١﴾ وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ﴿٢﴾ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ﴿٣﴾ وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ﴿٤﴾ وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ﴿٥﴾ أَل اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ﴿٦﴾ وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ﴿٧﴾ وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ﴿٨﴾ فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ﴿٩﴾ وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ﴿١۰﴾ وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ﴿١١﴾
Bismillahir Rohmaanir Rohiim.
(1) Wadh Dhuhaa, (2) Wallaili Idzaa Sajaa, (3) Maa Wadh Dhangaka Robbuka Wamaa Qolaa, (4) Walal Aakhirotu Khoirullaka Minal Uulaa, (5) Walasaufayu'tiika Robbuka Fatardhoo, (6) Alam Yajid Kayatiimang Fa-Aawaa, (7) Wawajadaka Dhoollang Fahadaa, (8) Wawajadaka Ngaa Ilang Fa-Aghnaa, (9) Fa Ammal Yatiima Falaa Taqhar, (10) Wa Ammassaa Ila Falaa Tanhar, (11) Wa Ammaa Bini'mati Robbika Fakhaddist.
Dengan menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang
(1) Demi waktu dzuha (ketika matahari naik sepenggalah), (2) dan demi malam apabila telah sunyi, (3) Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, (4) dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. (5) Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. (6) Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu), (7) dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk, (8) dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (9) Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. (10) Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). (11) Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Rokaat Ketiga dan Seterusnya
Apabila Sholat Dhuha dilaksanakan lebih dari 2 rokaat, maka surat yang dibaca pada rokaat selanjutnya yaitu Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Ikhlas.
Setelah selesai melaksanakan sholat dhuha, maka dilanjutkan dengan Doa dan Dzikir setelah Sholat Dhuha.
Demikian artikel tentang Tata Cara Panduan Waktu Pelaksanaan serta Bacaan Niat Sholat Dhuha yang dapat kami paparkan.
Semoga bermanfaat.
Wallohu A'lam.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Niat Serta Tatacara Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha Lengkap Arab Latin dan Artinya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Posting Komentar