Panduan Sholat Istisqo
Kemarau panjang yang melanda Indonesia berdampak sangat
besar pada segala sendiri kehidupan masyarakat. Tak cuma petani yang sawahnya
kering, kemarau juga memicu banyak hutan dan lahan terbakar, sehingga menjadi
sebab fenomena kabut asap. Belum lagi soal listrik yang terpaksa ‘byar pet’
karena tenaga pembangkit kurang pasokan air.
Namun demikian, kita sebagai umat yang beragama dan memahami
syariat tidak dibenarkan untuk berputus asa. Agama menganjurkan kita, ketika
dalam keadaan kekeringan dan sulit mendapatkan air, untuk melaksanakan Sholat
Istisqo atau sholat minta turun hujan.
Pengertian dan Hukum
Apakah itu Sholat Istisqo dan bagaimana hukumnya?
Shalat Istisqo adalah shalat sunnah dua (2) rakaat yang
dilaksanakan secara berjamaah ketika dalam keadaan kekeringan serta untuk meminta
turunnya hujan. Sedangkan hukum dari sholat Istisqo sendiri ialah Sunnah.
Waktu dan Tempat
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Sholat Istisqo
Saat yang tepat dilaksanakan sholat Istisqo ialah ‘indal
Hajah’ atau di saat membutuhkan. Seperti contoh saat masyarakat kekurangan air
untuk konsumsi sehari-hari, untuk tanaman, hewan ternak atau ketika ada air
namun belum mencukupi (sedikit).
Sholat Istisqo juga bisa dilaksanakan pada daerah yang cukup
air atau sedang tidak mengalami kekeringan, dengan maksud sholat ini ditujukan
untuk saudara-saudara kita di daerah lain yang mengalami kekeringan.
Tempat yang paling bagus untuk pelaksanaan sholat ini ialah
di Lapangan atau di luar pemukiman seperti kebun kosong yang memungkinkan
ataupun Masjid. Sedang adab ataupun etika yang dianjurkan sebelum sholat yaitu
imam menganjurkan pada masyarakat atau jamaahnya untuk memperbanyak istighfar
serta taubat kepada Allah SWT, menghindari permusuhan dan perselisihan serta
saling memaafkan dan puasa selama 3 (tiga) hari.
Sholat Istisqo dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau
kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat Id.
Tata Cara Sholat Istisqo
- Sholat Isitisqo terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah.
- Rakaat pertama bertakbir tujuh (7) kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima (5) kali selain takbir ketika bangun dari sujud.
- Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah SWT dan bersholawat kepada Rasulullah antara setiap takbir.
- Setelah sholat, imam disunnahkan menyampaikan khutbah di hadapan jamaah yang hadir.
- Pada khutbah pertama membaca istighfar sembilan (9) kali, pada khutbah kedua membaca istighfar tujuh (7) kali.
- Dianjurkan kepada imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah.
Niat Sholat Istisqo
Ø£ُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©َ اْلإِسْتِسْÙ‚َاءِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ (Ø¥ِÙ…َامًا\Ù…َØ£ْÙ…ُÙˆْÙ…ًا)
Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau
ma’muman) Lillahi Ta’ala.
Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi
imam atau makmum) karena Allah Ta’ala.
Baca juga :
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Niat Sholat Istisqo Lengkap Pengertian, Tata Cara serta Hukumnya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung House-Shines.com dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Posting Komentar